Mobil Tanpa Awak, Kolaborasi Apple dan Hyundai Gagal di Tengah Jalan

Kabar mengenai kolaborasi antar perusahaan Korea Selatan, Hyundai dan Kia dengan Apple, berencana mengembangkan mobil tanpa awak tampaknya tidak jadi terlaksana. Menurut laporan tersebut, kedua perusahaan hampir menyelesaikan kesepakatan besar yang akan mengarah pada pembuatan “Apple Car”.

Rumor menyebutkan bahwa Kia Motors – anak perusahaan Hyundai – akan membantu Apple memproduksi Apple Car pertama, yaitu mobil otonom berjalan. Apple dan Hyundai hampir mencapai kesepakatan, yang bisa bernilai sekitar $ 3,6 miliar, menurut sebuah surat kabar Korea. Jika rumor tersebut benar, maka Apple akan merilis produk kendaraan listrik pertamanya pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga: Inilah Keseruan yang Menanti di Apple WWDC 2020!

Pasca rumor beredar, pihak Hyundai menepis bahwa perusahaan tidak sedang dalam tahap pembicaraan mengenai Apple Car. Saham Hyundai sempat turun sebesar 8,4% sementara saham Kia turun 15,3% usai mengkonfirmasi bantahan mengenai tidak melanjutkan proyek mobil listrik otonom self-driving.

“Kami tidak sedang dalam tahap pembicaraan dengan Apple tentang pengembangan mobil self-driving”. Pihak Hyundai mengkonfirmasi.

Meski pihak Hyundai mengaku bahwa telah banyak perusahaan yang mengantri untuk melakukan kerja sama ini. Namun lagi-lagi Hyundai belum memberi keputusan karena masih dalam tahap awal.

Mobil self-driving menggabungkan berbagai sensor untuk melihat sekelilingnya, seperti radar. Sistem kontrol lanjutan menafsirkan informasi sensorik untuk mengidentifikasi jalur navigasi yang sesuai, serta rintangan dan rambu yang relevan.

Dilansir dari Hyundai Motor Group, berdasar standar SAE (Society Automotive Engineers), total ada 6 tingkat otonomi kendaraan. Di Level 0 hingga 2, pengemudi harus memegang kendali selama perjalanan di dalam kendaraan. Di sisi lain, pada Level 3 hingga 5, kendaraan akan bertanggung jawab. Pada level ini pengemudi tidak harus selalu ‘mengemudikan’ mobil.

Sebagian besar kendaraan Hyundai berada di level 2. Pada level 2, kendaraan dapat mengontrol kemudi meskipun manusia yang duduk di kursi Anda harus standby untuk mengendalikan mobil kapanpun bila diperlukan. Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) atau sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut, tidak mengizinkan pengemudi untuk mengartikan istilah “lepas tangan” secara harfiah. Sehingga Anda tetap menjadi pengendali utama ditambah tetap memperhatikan apa yang ada disekitar mobil karena semua fitur hanya dapat membantu sebagian.

Kendaraan di level 3-5, merupakan kendaraan ‘cerdas’. Sistem otomatis memantau secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang sesuai. Perbedaan mendasar antara level 3,4, dan 5 adalah bergantung pada seberapa pintar mobil tersebut dan seberapa besar kebutuhan pengemudi.

Masih dari sumber media yang sama, kendaraan level 3 hanya dapat mendeteksi segala sesuatu di sekitarnya dan dapat membuat keputusan sendiri di jalan raya, meski demikian pengemudi tetap waspada dan siaga mengontrol manual kapan saja.

Pada kendaraan level 4, mobil dapat beroperasi dalam mode mengemudi sendiri atau self-driving. Terdapat fitur setir dan pedal gas dan rem untuk pengemudi jika terjadi keadaan darurat, namun tidak sering digunakan. Kekurangannya, sistem tersebut tidak bisa digunakan dalam semua kondisi, misalnya saat offroad, Anda harus mengambil alih kendali.

Kendaraan level 5, mobil tidak membutuhkan perhatian dari pengemudi. Selain itu, kendaraan akan terbebas dari GPS, bisa pergi kemana saja dan melakukan apapun yang bisa Anda inginkan. Mobil otonom sebagian sudah ada dan sedang menjalani pengujian di beberapa tempat, tetapi belum ada yang tersedia untuk umum.Sepak terjang Hyundai sudah tidak diragukan lagi. Dari sisi kapasitas, Hyundai diakui memiliki banyak pengalaman baik kendaraan listrik maupun mobil self-driving. Produsen mobil tersebut diketahui sudah memiliki usaha patungan dengan perusahaan teknologi otomotif Aptiv untuk mengembangkan dan menguji kendaraan otonom dan layanan robotaxi.