Parakacuk
Cr. Kotak Game

Dari pengembang yang sama dengan game A Day Without Me, Parakacuk adalah sebuah game dengan tema kekerasan anak SMA. Game yang seharusnya keluar pada tahun ini harus diundur satu tahun lagi karena dari pihak pengembang ingin mengoptimalkan grafik dan performa dari game yang digadang-gadang menjadi Bully versi Indonesia.

Sebelum diundur perilisan resminya, Gamecom Team sebelumnya telah merilis versi demo dari Parakacuk yang dirilis pada bulan Februari kemarin, dan setelah mendapatkan banyak masukan dari para pengguna. Maka melalui instagram resmi mereka, perilisan Parakacuk ini akan diundur satu tahun lagi untuk meningkatkan performa dari game tersebut. 

Terimakasih atas semua dukungan kalian selama ini! Kalian semua UwU

Karena alasan dibawah ini kami dengan berat hati, tapi mungkin sangat senang karena mengundur game Parakacuk ke tahun 2022!

Jadi nih gaes, salah satu alasan kenapa bulan lalu kami harus merilis demo dan akan merilis gamenya dalam waktu dekat (akhir tahun 2021),

Karena adanya kendala di dalam perusahaan yang mana kemungkinan kami tidak bisa bertahan lama,

Karena hal itulah kami harus merilis Parakacuk atau game yang mana kami sendiri idam-idamkan sebagai bentuk game yang ingin kami rilis jikalau memang itulah game terakhir dari Gamecom Team dan untuk mendapatkan feedback dari versi demo sesegera mungkin.

Lalu, seperti apa sih Parakacuk? dihimpun dari berbagai sumber, 101Wired akan memberikan sedikit ulasan mengenai Parakacuk

Terinspirasi dari game Bully dan Yakuza, Parakacuk merupakan game action yang bercerita tentang seorang siswa bernama Budi yang baru saja pindah ke SMK 69 Jancuk. Budi yang menginginkan kehidupan sekolah yang damai harus berkutat dengan geng penguasa sekolah tersebut.

Dalam game tersebut, Budi harus mengumpulkan orang-orang yang ingin bergabung dengan gengnya untuk bisa mengalahkan geng terkuat di sekolah tersebut, dan jika melihat trailernya sendiri Budi akan berhadapan dengan berbagai macam petarung secara 1v1. 

Apabila melihat trailer yang diunggah oleh Gamecom Team, pertarungan yang disajikan oleh Parakacuk ini terasa kaku, dan kualitas gambar karakater yang diperlihatkan juga agak sedikit kurang dibandingkan dengan game dengan genre yang serupa.

credit: Youtube Gamecom Team

Pertarungan yang dihadirkan pada Parakacuk ini termasuk sederhana, dan tidak sekompleks game pertarungan 1v1 pada umumnya. Namun yang menjadi perhatian visual penilaian ketika bertarung mengingatkan pada game Devil May Cry

credit: Kotak Game

Meski begitu, game ini termasuk sulit. Berdasarkan ulasan dari situs kotakgame, untuk mengalahkan musuh dalam game Parakacuk ini, mereka cukup kewalahan untuk bisa mengalahkan musuh yang ada, meski tingkat kesulitannya sudah disesuaikan pada tingkat yang sangat mudah. 

Baca juga: Seorang Fan GTA Berhasil Memperbaiki Bug di GTA Online

Dalam Parakacuk, senjata yang digunakan cukup beragam, kebanyakan merupakan benda-benda yang bisa ditemukan di sekolah, seperti gagang sapu, dan sepasang gear sepeda, dan dalam game ini Budi juga bisa membawa lebih dari satu senjata. Untuk tempat bertarungnya sendiri, ada beberapa lokasi di sekolah yang bisa dijadikan tempat bertarung, seperti ruang kelas, halaman sekolah, dan masih banyak lagi. 

credit: Media Formasi

Sedangkan ulasan dari Media Formasi, pertarungan yang dihadirkan dalam Parakacuk ini terasa hambar, kombo bertarung yang disajikan juga terkesan monoton dan seringkali terjadi delay dalam pertarungan. Gerakan finisher pada game ini sangatlah kaku, dan mekanisme bertarung terkesan membosankan, dimana pemain harus menunggu diserang terlebih dahulu agar bisa melakukan serangan balik. 

Salah satu bagian best-worst dalam Parakacuk ini adalah beragamnya kata-kata umpatan yang muncul dalam game ini, mulai dari bahasa Inggris, Indonesia hingga Jawa. Jadi sambil menikmati game, pemain juga bisa mengetahui kata-kata umpatan dalam berbagai bahasa. Sayangnya, menurut Media Formasi, umpatan yang terdengar pada game ini terasa seperti text-to-speech, jadi feel yang dirasakan pemain sangat kurang. 

Secara keseluruhan, tidak heran jika Gamecom Team memutuskan untuk mengundur perilisan Parakacuk selama setahun. Berkaca dari ulasan yang ada di media dan dari trailer itu sendiri, game ini terasa sangat membosankan. Meskipun konsep yang ditawarkan cukup menarik, dan belum ada di kalangan pengembang game di Indonesia. 


Semoga dengan ditundanya perilisan Parakacuk ini, nantinya hasil akhir yang keluar akan jauh lebih baik dan membuat harum industri game di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *