Ilustrasi Turnamen eSports yang bisa disaksikan secara live streaming.
Ilustrasi Turnamen eSports. Credit image: Unsplash.

Prospek eSports di Indonesia tampak semakin menjanjikan. Seorang atlet eSports Indonesia bisa meraup Rp 1,4 miliar dari satu turnamen saja. Menjamurnya turnamen maupun organisasi pemain juga membuat banyak sponsor tertarik berinvestasi.

Tentang eSport dan Perkembangannya di Indonesia

ESports atau e-sports adalah cabang olahraga yang memanfaatkan PC, mobile smartphone dan konsol.

Ada beberapa game yang masuk kategori eSport yaitu: racing; real-time strategy (RTS)/multiplayer online battle arena (MOBA) seperti Mobile Legend, DOTA 2, atau League of Legends; sport games; dan first-person shooters (FPS) misalnya Counter Strike.

Pada olahraga eSports, ada banyak jenjang karier yang dicoba selain pemain. Sebut saja pemilik tim, agen promosi pemain, pelatih, hingga bidang hukum dan keuangan.   Keberadaan eSports sebenarnya sudah dimulai sejak 1972. Hal itu ditandai dengan turnamen eSports pertama kali di Universitas Stanford. Saat itu, game yang dipertandingkan adalah Spacewar! bertajuk turnamen Intergalactic Spacewar Olympic.

Indonesia baru mulai terpapar dunia eSports sejak masuknya internet sekitar tahun 1995. Masyarakat mulai menggemari berbagai game online, seiring dengan menjamurnya warung-warung internet. Tahun 1999, diadakanlah kompetisi Quake II dan Starcraft yang diprakarsai oleh Indonesia Gamers.   Pada perkembangan selanjutnya, Indonesia ikut berpartisipasi dalam turnamen bertaraf internasional. Turnamen yang dinamakan World Cyber Games itu diadakan tahun 2002. Turnamen ini berskala jauh lebih masif. Melibatkan 8 kota besar di Indonesia; turnamen ini diikuti 174 partisipan dari 17 negara. Game lebih beragam mulai dari Unreal Tournament, Quake III Arena, StarCraft: BroodWar, Ages of Empires II, hingga FIFA 2000.

Ilustrasi Kegiatan eSports yang Semakin Populer.
Ilustrasi Kegiatan eSports. Credits image: Unsplash.
Esports sempat menjadi cabang olahraga ekshibisi Asian Games 2018. Hal ini juga yang mendorong pemerintah Indonesia semakin gencar-gencarnya memberikan perhatian pada eSport.   Hal ini dibuktikan dengan Piala Presiden Esports 2019 dan 2020. Keduanya merupakan turnamen nasional khusus ESports.   Piala Presiden Esports 2019 yang hanya melombakan Mobile Legends. Berbeda halnya dengan final Piala Presiden 2020 yang melibatkan 4 jenis game. Game tersebut ialah Pro Evolution Soccer 2020, Mobile Premiere League, Free Fire, dan gim lokal. Kategori terakhir ini masih dipertandingkan lewat ekshibisi misalnya Lokapala, Ultra Space Battle Brawl, Battle of Satria Dewa, Pirate Mobile War, dan eSport Manager.

 

Garena sebagai pengembang game Free Fire berperan penting dalam perkembangan eSports di Indonesia. Platform gaming yang telah didirikan sejak 2009 ini memiliki valuasi hingga Rp50 triliun rupiah.   Garena Free Fire sendiri dinobatkan sebagai game eSports paling laris di Google Play Store pada 2019.  Free Fire tercatat sukses menggaet 450 juta pemain yang angkanya diprediksi semakin bertambah. Game ini sangat digemari pemainnya. Salah satunya, adanya fitur tingkatan level karakter yang berbeda dengan battle royale lainnya.   Garena telah mengemuka sebagai advokat dan penyelenggara acara eSports di Asia Tenggara Raya. Garena juga menyediakan akses berbagai game mobile dan PC terbaru.

Baru-baru ini, Garena dan Telkomsel bekerjasama menyelenggarakan Indonesia Games Championship (IGC) secara online. Diadakan mulai Juli 2020, turnamen yang diprediksi akan diikuti oleh 32.000 pegiat mobile games. Kompetisi eSports ini menyediakan hadiah lebih dari Rp 1,6 miliar. Game yang dipertandingkan adalah kategori MOBA dan Battleground Survival seperti Call of Duty Mobile, Arena of Valor, dan Free Fire. Pendaftaran turnamen ini telah dibuka melalui igc.duniagames.co.id sejak tanggal 6 Mei hingga Juni 2020.

Di Balik Gemerlapnya ESports: Problematika Transfer Pemain hingga Labilnya Regulasi
Indonesia punya beberapa tim eSports andalan yang sukses di kancah internasional, lho.   Sebut saja ONIC Esports, BOOM Esports, Evos Esports, dan Bigetron esports. Strategi yang diterapkan untuk kelanggengan tim berbagai macam. Mulai dari merekrut pemain professional hingga transfer pemain. Sayangnya, dalam pasar eSports yang tampak menjanjikan masih ditemukan celah. Utamanya, dalam sistem pengembangan karier.

Ilustrasi Pemain eSports sedang bertanding.
Ilustrasi Pemain eSports. Credits image: Unsplash.
Dilansir dari Indoesports.com, baru beberapa jenis game yang memiliki aturan jelas. Misalnya League of Legend yang dibawahi oleh Riot Games. Contoh lain adalah Overwatch League yang berada di bawah Blizzard Entertainment.   Aturan mengenai kontrak minimal, larangan membujuk pemain lain untuk transfer, jendela transfer, serta periode khusus untuk negosiasi antar tim dan pemain telah ditetapkan dengan jelas. Ada standar nilai pasar yang jelas untuk pemain, yakni gaji saat ini dan masa depan, periode kontrak, dan transaksi serupa di wilayah lain. Sayangnya, hal ini tak berlaku untuk Counter-Strike yang memiliki pasar terbuka.   Indonesia secara resmi  telah memiliki Pengurus Besar (PB) eSports. Organisasi ini bakal menjadi wadah bagi asosiasi serta atlet. Tujuannya demi meningkatkan prestasi olahraga elektronik itu di kancah internasional.   Celah lain dalam pengelolaan eSports adalah regulasi yang dinilai masih setengah-setengah. Hal ini akan menghambat kesejahteraan atlit. Pada saat yang sama, mendorong munculnya event-event eSports bodong yang penuh penipuan.   Sampai saat ini, regulasi eSports masih dalam proses penggarapan pemerintah. Regulasi ini nantinya akan fokus pada 3 hal. Hal yang dimaksud yakni promosi, perlindungan anak, serta ideologi dan budaya.   Isu infrastruktur dan memusatnya industri eSports di Jakarta juga masih menjadi masalah. Perlu ada tim dan event besar eSports di daerah-daerah lain yang belum tergali maksimal potensinya.   Terlepas dari permasalahan yang masih menghantui, industri eSports di Indonesia tampak memiliki peluang pengembangan yang besar mengingat peminat game online yang terus bertambah.

One thought on “Serba-Serbi Menarik tentang Fenomena ESports di Indonesia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *