Kamera boba yakni pengaturan kamera yang menggabungkan lebih dari dua lensa dengan susunan yang berdekatan, contohnya pada iPhone.
Contoh kamera boba pada iPhone. Credit image: Unsplash.

Tren lensa multi-kamera pada smartphone saat ini pasti mengingatkanmu pada boba, alias bulatan-bulatan kecil yang sering ditambahkan berbagai macam milk tea dan thai tea. Ada alasan lho, kenapa jumlah kamera pada ponsel saat ini semakin bertambah. Ternyata, masing-masing punya fungsi yang saling melengkapi. Setiap brand juga punya pendekatan yang berbeda untuk menciptakan efek tertentu sebagai keunggulan kamera ponsel mereka. Simak penjelasannya di bawah ini yuk!

Ragam Lensa Kamera Ponsel: Plus dan Minus

Kecintaan konsumen pada kegiatan swafoto menuntut inovasi kamera ponsel yang semakin mumpuni. Beberapa brand terus mencoba mengkombinasikan lensa-lensa dan melihat mana yang paling disukai pasar. Masing-masing lensa punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing, lho.

Pengaturan kamera boba yang banyak digunakan oleh brand Samsung, LG, dan iPhone.
Contoh pengaturan kamera boba pada ponsel. Credit image: Unsplash.

1. Lensa Tele

Lensa ini punya gambar yang jernih dan lebih nyata. Keunggulannya adalah zoom optik yang membuat gambar lebih detail dan halus. Pecinta bokeh juga akan tertarik menggunakan lensa ini karena ia yang terbaik dalam membuat bokeh mewah atau efek fokus dalam mode potret. Cara kerjanya adalah menentukan seberapa dekat objek yang dipotret kemudain mengaburkan latar belakangnya dan membuat latar depan sebagai fokus. Lensa ini bisa ditemui pada Huawei P30 Pro atau oPhone XS Max.

2. Sensor kedalaman

Lensa yang satu ini biasa dipakai dalam mode potret untuk menciptakan efek blur profesional pada kamera depan atau belakang. Meski begitu, akan ditemukan beberapa bagian foto yang blur karena lensa ini kurang efektif untuk memotret objek tiga dimensi. Sisi positifnya, lensa ini bisa ditemukan pada ponsel yang lebih low-budget, seperti Lenovo Moto G7.

3. Sensor monokrom

Tidak semua orang menyukai foto berwarna, sebagian besar lebih suka mengambil foto hitam putih atau tanpa warna alias monokrom. Lensa satu ini didekasikan untuk mengambil potret monokrom menawan yang tajam. Sayangnya, untuk saat ini ponsel bersensor monokrom belum ditemui di pasaran, meski telah dipasang pada ponsel Honor dan Huawei.

Salah satu fungsi kamera boba yaitu menambahkan efek bokeh atau blur yang cantik
Salah satu fungsi kamera boba. Credit image: Unsplash.

4. Lensa sudut lebar atau wide angle lense 

Suka memotret pemandangan atau landscape? Atau lebih suka swafoto bersama teman-teman ketimbang mengambil potret seorang diri? Lensa ini paling cocok buatmu. Jangkauan kamera yang luas akan membuat hasil fotomu bisa memuat banyak objek. Beberapa ponsel yang memiliki fitur lensa ini adalah iPhone XSMax dan Samsung Galaxy S10.

Macam-macam Pendekatan ‘Kamera Boba’ pada Berbagai Brand Ponsel

Setelah memahami masing-masing jenis dan fungsi lensa kamera ponsel, sekarang kita masuk pada pendekatan kombinasi atau gabungan kamera ponsel yang umum ditemui saat ini.

Pengaturan kamera boba yang ditambah flash akan menambah kualitas foto.
Contoh pengaturan kamera boba dan flash. Credit image: Unsplash.

1. Pendekatan “Wizard of Oz”

Pasti kamu nggak asing mendengar nama film yang satu ini. Seperti color tone pada fiksi fantasi yang satu ini, pendekatan kamera boba Wizard of Oz menekankan pada koordinasi ganda yakni monokrom dan color untuk memaksimalkan ketajaman setiap foto yang dihasilkan. Setidaknya ada satu ponsel yang menggabungkan semua teknik di atas untuk pengaturan tiga kamera besar-besaran: Huawei P20 Pro. Ponsel ini memiliki satu kamera zoom 3x untuk pemotretan jarak jauh, kamera 20 megapiksel utama untuk gambar berwarna dan potret, dan kamera monokrom ketiga untuk mengumpulkan detail gambar yang lebih tajam.

2. Pendekatan “Double Zoom”

Fitur zoom pada kamera ponsel seringkali menjadi masalah bagi pengguna gadget. Seringkali kita butuh mengambil foto dari sebuah objek yang berada cukup jauh, namun digital zoom pada ponsel hanya akan membuat kualitas foto menjadi pecah. Pendekatan “double zoom” inilah yang dicoba beberapa brand untuk menanggulangi isu tersebut. Lensa kamera kedua diatur dengan fokus 2x lebih jauh dari lensa pertama pada ponsel. Nilai f-stop juga diatur secara berbeda, begitu pula dengan besar aperture dan diameter lensa. Pendekatan kamera boba semacam ini bisa ditemukan pada beberapa series iPhone seperti iPhone 8 Plus, 7 Plus  yang menggabungkan lensa wide-angle dan telephoto. Pendekatan lensa serupa juga dimiliki Samsung Galaxy Note 8 dan Galaxy S9.

Kamera boba membuat foto potrait terlihat lebih jernih dan estetik dengan bokeh.
Pengambilan foto potrait dengan kamera boba. Credit image: Unsplash.

3. Pendekatan “Berdua lebih baik dari Sendiri”

Pendekatan yang satu ini berprinsip untuk menggabungkan kelebihan beberapa jenis lensa. Misalnya lensa wide yang memiliki aperture rendah sangat bagus untuk potret detail berjarak dekat, namun kurang bagus untuk memotret objek bergerak. Di sisi lain, lensa yang lebih panjang sangat optimal untuk memotret objek dari jarak jauh, namun berpotensi mendapat foto yang kurang cerah. Bagaimana jika kedua lensa digabungkan? Tentu hasil foto akan lebih optimal. Hal ini sebenarnya mirip dengan teknik HDR pada fotografi yakni mengambil beberapa foto dengan berbagai exposure untuk mendapatkan beragam color portion lalu mengkombinasikannya sebagai “High Dynamic Range.” Contoh yang paling mudah adalah efek “bokeh” yang lebih advanced pada ponsel multi-kamera ketimbang ponsel dengan single-camera. Tengok saja perpaduan kamera pada iPhone 8 Plus & 7 Plus, Samsung Galaxy Note 8, Galaxy S9, hingga LG V20 dan V30.

Sekarang sudah paham kan tentang kamera boba yang sedang marak di pasaran? Kamu makin tertarik untuk beralih atau tetap memilih single-camera phone, nih?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *