Ilustrasi akuisisi Iflix oleh Tencent untuk memperluas layanan WeTV
Ilustrasi akuisisi Iflix oleh Tencent. Credit image: Media Formasi.

Setelah dirumorkan hampir mengalami kebangkrutan, Iflix justru mengumumkan akuisisi oleh Tencent. Hal ini menjadi jalan bagi Tencent untuk memperluas layanan videonya, WeTV ke Asia Tenggara.

Di Balik Akuisisi Tencent

Tencent melihat ini untuk menjangkau lebih banyak penonton dan meningkatkan pengalaman menonton. Menurut mereka, hal ini akan sangat didukung oleh 13 negara yang telah menjadi basis iFlix.

WeTv yang dimiliki Tencent mulai tayang secara internasional di Thailand. Ekspansi ini diharapkan bisa meraup lebih banyak pengguna streaming video, apalagi iFlix telah digunakan lebih dari 25 juta orang.

Tencent memang telah disebut sebagai pembeli paling potensial sejak kabar iFlix dijual berhembus. Perusahaan ini memang sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi beberapa tahun terakhir. Mereka juga menyasar pasar Asia Tenggara sejak lama.

 

Akuisisi yang terjadi meliputi semua konten, teknologi, dan sumber daya yang dimiliki oleh Iflix. Tencent mengutamakan konten yang sedang diminati pasar mulai dari acara TV, film, dokumen asli lokal yang bisa diakses dengan internet. Sampai saat ini, nilai akuisisi Tencent terhadap iFlix belum diungkap ke publik.

Tampaknya Tencent belum ingin mengakhiri ekspansi mereka. Selain iFlix, Tencent juga dikabarkan akan mencaplok layanan streaming pesaingnya di China, yakni iQiyi.

Ilustrasi WeTV, layanan streaming video milik Tencent yang pertama kali diluncurkan di Thailand
Ilustrasi WeTV. Credit image: Sindo News.

Iflix akan Ganti Nama?

Beberapa rumor menyebutkan iFlix akan berubah nama sejak akuisisi terjadi. 

Namun menurut laporan Variety, Iflix disebut masih akan menggunakan nama mereknya saat ini hingga 6-12 bulan ke depan, termasuk para karyawannya. Marc Barnett juga masih akan menjabat sebagai CEO Iflix dalam waktu yang tidak ditentukan. Belum diketahui bagaimana nasib para karyawan iFlix setelah akuisisi ini. 

Perjalanan Terjal iFlix

Iflix adalah aplikasi streaming video besutan Malaysia yang mulai mengembangkan sayap tahun 2014. Dilansir Variety, hingga April 2020, sudah ada lebih dari 25 juta pelanggan Iflix di 13 negara di Asia Tenggara. Sebut saja Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei, Nepal, Sri Lanka, Maladewa, Myanmar, Pakistan, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Bangladesh.

Ilustrasi iFlix, layanan streaming video yang berbasis di Malaysia
Ilustrasi iFlix. Credit image: Sinar Harapan.

Sayangnya hal tersebut tak diimbangi dengan performa yang baik. Kerugian iFlix justru meningkat 30% setelah pajak sejak 2018 bahkan mencapai nilai 158 juta dolar AS. iFlix sebetulnya mendapatkan suntikan dana sebesar 348 juta dollar AS pada tahun 2014 lalu. Namun, akumulasi kerugian yang didapat lebih besar yakni 378,5 juta dollar AS sepanjang periode.

Keadaan makin dipersulit oleh pandemi COVID-19. Anggaran iklan mereka mulai tersendat. Akibatnya, mereka menggunakan cadangan kas yang tersisa hingga mereka kehabisan uang.

Iflix akhirnya mengumumkan PHK lebih dari 50 staf pada April 2020. Pada bulan yang sama, dua pendiri Iflix, Patrick Grove dan Luke Elliott, mengundurkan diri dari dewan direksi. Tak sampai di situ, kedua direktur mereka David Nairn dan Mark Andrew Licciardo juga memutuskan hengkang di hari yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *