Mengulang keberhasilan 51 tahun silam, landas luncur 39A di Bandar Antariksa Kennedy di Florida, Amerika Serikat lagi-lagi menjadi saksi pendaratan manusia di luar angkasa. Ini adalah peluncuran pertama NASA dengan pesawat buatan Amerika Serikat setelah sebelumnya mengandalkan pasokan pesawat dari Rusia.
Peluncuran tersebut dilakukan oleh perusahaan swasta bernama SpaceX yang dibawahi oleh Elon Musk. Peluncuran pesawat Crew Dragon yang diantarkan oleh roket Falcon-9 itu melibatkan dua astronot veteran Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Douglas G Hurley (53) dan Robert L Behnken (49). Meski Crew Dragon dapat beroperasi secara otomatis, kedua astronot tersebut akan memandu Crew Dragon menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ditonton langsung oleh Presiden Trump dan sejumlah masyarakat di pantai Florida dan jembatan A Max Brewer terlepas dari pandemi COVID-19, wahana antariksa tersebut berhasil diluncurkan pada Sabtu (30/5/2020) pukul 15.22 waktu setempat yang setara dengan hari Minggu (31/5/2020 pukul 02.22 WIB.
Perjalanan Falcon-9 dan Crew Dragon terbilang lancar. Hanya 2,5 menit sejak peluncuran, roket bagian bawah telah lepas landas dan kembali ke bumi, menandai keberhasilan peluncuran tahap pertama. Roket tersebut mendarat di atas tongkang (drone ship) bernama Of Course I Still Love You yang diletakkan di Samudra Atlantik, timur Florida.
Enam menit kemudian, Crew Dragon bersama 2 awak astronot telah memasuki orbit Bumi. Meski demikian, waktu total yang dibutuhkan untuk mencapai ISS itu sekitar 19 jam. Itu berarti jika semua proses berjalan lancar, Crew Dragon akan sandar di ISS pada Minggu (31/5/2020) pukul 10.29 waktu Florida atau Minggu malam pukul 21.29 waktu Jakarta.
NASA terakhir kali mengirimkan astronot mereka menggunakan kendaraan sendiri dari AS pada tahun 2011, memakai sejumlah pesawat ulang-alik hingga periode pensiun dari pesawat tersebut. Selama hampir satu dekade, pengirimkan astronot ke ISS dilakukan dengan pesawat dari Rusia.
Keberhasilan SpaceX ini tidak didapatkan dengan mulus. Sebelum peluncuran sukses ini, peluncuran pertama roket Falcon-9 yang membawa pesawat Crew Dragon pada Rabu (27/5/2020) mengalami kegagalan karena cuaca buruk.
Meski tak berkaitan langsung dengan projek peluncuran roket NASA, SpaceX telah kehilangan tiga roketnya saat tes tekanan karena wahana yang meledak maupun terbakar. Meledaknya roket pada uji coba ini menambah deretan kegagalan prototipe Starship. SpaceX sebelumnya sudah kehilangan tiga roketnya ketika tes tekanan baik karena kendaraan meledak maupun terbakar. Hanya sehari sebelum peluncuran roket Falcon-9, SpaceX kehilangan roket keempatnya, yakni Starship karena wahana tersebut kembali dilalap api saat proses penyalaan mesin.
SpaceX mengaku akan terus melakukan sejumlah uji coba, hingga wahana dan roket yang mereka kendarai benar-benar siap digunakan NASA untuk mengirimkan antariksawan lain ke luar angkasa misalnya ke Mars dan Bulan.
[…] Baca Juga: Setelah Absen Lima Dekade, SpaceX Berhasil Daratkan 2 Orang Astronot NASA ke Luar Angkasa […]