Banyak keluhan para pengguna Instagram yang mulai agak ‘risih’ dengan banyaknya konten Tiktok yang sering mampir di Instagram. Mungkin karena aplikasi yang awalnya dimanfaatkan sebagai kolase foto ini, mulai kehilangan identitasnya. Ditambah lagi kian lama, Tiktok kian populer akibat ulah warga medsos yang senang mengupload video pendek itu, yang berisi berbagai konten menarik berupa joged atau candaan ala twitter yang divisualkan.
Rupanya Tiktok yang dulunya dianggap sebagai aplikasi ‘norak’ dan ditolak banyak netizen, sudah mulai memiliki penggemarnya. Bahkan kini netizen mulai mengubah cara pandang pada aplikasi Tiktok ini, sebagai sebuah platform hiburan. Tak lain oleh karena semakin banyaknya pada konten kreator yang berhasil menyajikan konten berkualitas dengan memanfaatkan efek-efek dan filter yang disuguhkan Tiktok.
Baca Juga: Deretan Aplikasi Pesaing TikTok, Sudah Tahu?
Jadi tak heran bukan, jika pengguna Tiktok membagikan hasil karya mereka ke ke platform media sosial lain, seperti Twitter, Facebook dan tentunya Instagram. Apalagi selain bertujuan untuk menambah followers akun mereka, atau sekedar lucu-lucuan.
Gambar: Unsplash
Didit Putra Erlangga Rahardjo, Sosial Media Manager Kompas Media Nusantara, berpendapat fenomena inilah yang membuat TikTok menjadi populer saat ini. Melansir tekno.kompas, Didit mengatakan “TikTok sengaja menyantumkan username pengguna dan logo khas TikTok. Hal ini dilakukan agar para penonton dari media sosial lain tahu, kalau video tersebut berasal dari TikTok.” Ditambah lagi, dengan adanya logo TikTok pada setiap video membuat para konten kreator memiliki tameng untuk mengamankan lisensi musik TikTok dari pelanggaran hak cipta.
Baca Juga: Susul YouTube, Instagram Siapkan 3 Fitur Monetisasi Konten!
Tak tinggal diam, Instagram mengambil langkah serius untuk menggeser kepopuleran pesaingnya di platform mereka sendiri. Mengutip The Verge, algoritma Instagram secara pintar dapat mendeteksi sebuah video yang didapati terdapat logo atau watermark TikTok, sehingga video tersebut tidak dapat dibagikan user ke pengguna Instagram lain.
Dengan kata lain Instagram berupaya menghentikan promosi video dari TikTok yang diunggah ulang atau repost oleh penggunanya. Video tersebut akan terhalangi, terutama di bagian konten Reels yaitu fitur Instagram yang menjadi pesaing TikTok. Walau demikian, rupanya Instragram belum benar-benar menjegal Tiktok diwilayah kekuasaan mereka. Sebab, video TikTok yang di repost akan tetap bisa muncul di akun IG pengguna dan tetap bisa dilihat.
Gambar: Instagram
“Kami menemukan sejumlah video dengan resolusi rendah atau konten yang merupakan daur ulang dari aplikasi lain sehingga membuat pengalaman di konten Reels terasa kurang memuaskan. Jadi kami membuat konten ini tidak terlalu sering muncul di Reels,” tulis akun resmi Instagram Creator.
Pada dasarnya fitur Reels di Instagram serupa dengan Tiktok, cara menggunakan fitur Reels:
- Buka kamera Instagram seperti Anda membuat Stories. Kemudian pilih Reels. Pada fitur ini akan terlihat Tools pengeditan bertumpuk di sisi kiri layar. Pilih tombol rekam untuk membuat video.
- Maksimal video yang dapat Anda buat adalah 15s, Jika sudah tap panah di bagian bawah, menandakan video Reels Anda siap tayang
- Setelah itu, Anda akan ditawarkan memilih opsi untuk membubuhi teks, memilih gambar sampul, menambahkan hashtag kemudian membagikan video ke Reels
- Konten Reels Anda, akan tersimpan pada tab halaman profil, mirip IGTV.
Berdasarkan laporan Tech Crunch, pada bulan Agustus tahun lalu Instagram Reels sudah dirilis di 50 negara namun saat ini fitur atau konten tersebut belum tersedia untuk pengguna di Indonesia. Instagram juga mengkonfirmasi bahwa mereka saat ini tengah mengembangkan cara baru dalam melihat Stories di plaform-nya. Jika saat ini gestur untuk melihat Stories menggunakan gesek kanan-kiri, maka nantinya akan berubah ke atas-bawah atau vertikal seperti milik TikTok.