Tokopedia-Gojek-Merger
Credit Image: Tokopedia

Dua raksasa besar E-Commerce Indonesia 

“Saya memulai Tokopedia dengan kegagalan, 2 tahun cari modal selalu gagal, berusaha membangun grup network juga gagal. Mencari pegawai pun gagal semua,” kisah William dalam acara Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala Kemenkeu. 

Dalam Startupranking.com, setidaknya Indonesia tercatat memiliki 2.079 startup yang mana merupakan 5 terbesar di dunia. Dari banyaknya startup tersebut ada beberapa perusahaan yang berhasil muncul menjadi bintang salah satunya adalah Tokopedia. 

Tokopedia adalah platform belanja online yang menempati urutan kedua terbesar sebagai perusahaan e-commerce di Indonesia. Tokopedia kini menyandang status unicorn usai mencatatkan valuasi sebesar 7 miliar dollar AS atau setara Rp 99 triliun. 

Credit Image: Tokopedia

Perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison ini mendapat gelar Unicorn setelah mendapat pendanaan dari Alibaba Group sebesar 1,1 miliar AS tak hanya itu, Tokopedia juga mendapat suntikan dana dari Softbank Group dan Sequoia Capital.

Maka tak heran jika Gojek melirik Tokopedia sebagai rekan usaha yang menjanjikan. Ambisi Gojek untuk menjadi super apps akan semakin mulus jika perjodohan antara keduanya ini berhasil. Sebab sebagai penyandang gelar Decacorn, Gojek terlihat gencar melakukan ragam ekspansi sejak tahun 2019. Decacorn adalah startup yang telah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 141 triliun. Dengan dana segar di tangan, menjadi sumber utama melakukan langkah strategis seperti melakukan ekspansi ke sejumlah negara di Asia Tenggara dan mengoptimalkan Go Pay yang merupakan layanan pembayaran digital. 


Rencana merger dua perusahaan teknologi ini, Gojek dan Tokopedia, dinilai akan berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi dan keuntungan konsumen. Merger keduanya akan menghasilkan start up decacorn dengan valuasi hampir US$ 20 miliar, dengan asumsi konversi kurs Dollar Amerika terhadap rupiah 14.000,  maka nilai perusahaan ini setara dengan Rp 280 triliun.

Credit Image: Gojek

Tak hanya dari nilai ekonominya, terlebih keduanya juga memiliki visi yang berkesinambungan. William Tanuwijaya yang merupakan pendiri Tokopedia memiliki impian untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Indonesia. Jika untuk membuka usaha orang cenderung memiliki modal yang cukup. Tetapi melalui Tokopedia para perintis usaha tidak memerlukan banyak uang lagi untuk membangun toko. Mereka hanya cukup memiliki email dan kemudian membuka toko online mereka di Tokopedia.

Baca juga: Facebook & Paypal Tambah Perusahaan Global yang “Suntik” Gojek

Disisi lain, Nadiem bersama rekannya Michaelangelo Moran ini memiliki produk berupa layanan “ojek panggilan” GoJek. Dengan menjadi perantara yang menghubungkan pengendara ojek dan pelanggan, Nadiem berharap GoJek bisa membantu kedua belah pihak yang terlibat dalam jasa transportasi ojek. Sehingga tak perlu lagi pelanggan harus mencari-cari pangkalan ojek konvensional ataupun para pengendara ojek harus menghabiskan waktu menunggu penumpang. 

Jika Tokopedia berhasil menjadi perantara perdagangan bisnis online di Indonesia, maka Gojek berhasil menjadi perusahaan perantara transportasi. Menurut Bloomberg News, Selasa (5/1/2021) kedua perusahaan ini telah menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas atas bisnis masing-masing. Bahkan menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, menyebutkan bahwa pihak Gojek dan Tokopedia telah melihat potensi sinergi dan ingin sesegera mungkin menutup kesepakatan dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan gabungan ini juga dikatakan berencana go public di pasar modal Amerika dan Indonesia.

By Angga Tammara

Mencari setitik harapan disudut-sudut metafora kehidupan.

One thought on “Kolaborasi Dahsyat Tokopedia dan Gojek, akankah berjodoh?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *