Pertandingan antara GM Irene dan Dewa Kipas (22/03) yang dihelat di studio siniar milik Deddy Corbuzier dan disiarkan secara live stream melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier. Pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu oleh warganet ini berakhir antiklimaks, dimana Dewa Kipas kalah dan harus mengakui keunggulan dari GM Irene 0-3.
Dadang Subur atau yang dikenal dengan nama Dewa Kipas ini mengakui bahwa kemampuan GM Irene berada jauh diatasnya, dan ia pun mengakui bahwa selama 3 babak, ia kerap kali membuat blunder dan berakhir harus kalah telak dari Irene
Disaksikan oleh lebih dari satu juta penonton, pertandingan ini menjadi perbincangan hangat di sosial media, terlebih banyak dari warganet mendukung Dewa Kipas pasca perseteruannya dengan pecatur asal Amerika Serikat, Gotham Chess.
Pertandingan berjalan dengan seru, dimana satu babak berdurasi sepuluh menit. Baik Irene dan Dadang saling beradu strategi, sayangnya bagi Dadang atau Dewa Kipas, ia kerap kali membuat kesalahan fatal yang berhasil dimanfaatkan oleh Irene, sehingga Irene berhasil membuat Dewa Kipas kalah takluk di tangannya.
Dengan kekalahan Dewa Kipas ini, GothamChess akhirnya membuka akun sosial medianya setelah mendapat cacian yang bertubi-tubi dari warganet Indonesia terkait tuduhan curang Dewa Kipas pada saat bertanding di Chess.com, dan ia sempat berterima kasih pada orang-orang yang telah mendukungnya terkait dengan kasus tersebut, dan ia juga secara tidak langsung menyindir sebagian dari warganet Indonesia yang memaki-maki dirinya di sosial media.
Kasus curang yang dialamatkan kepada Dadang Subur atau Dewa Kipas mencuat ke permukaan ketika dirinya sukses mengalahkan GM asal Amerika Serikat, GothamChess atau Levy Rozman di laman Chess.com. Pasalnya akurasi yang dimiliki oleh Dewa Kipas ini mencapai 95 persen, yang mana untuk ukuran profesional saja 90 persen sudah sangat bagus.
Baca juga: Apakah Teknologi VAR Buruk Bagi Sepakbola?
Dadang Subur atau Dewa Kipas ini pada dasarnya adalah seorang pensiunan BUMN yang mulai bermain catur sejak duduk di bangku SMP, ia mengakui bahwa ia belajar catur secara otodidak dengan membaca buku-buku mengenai catur, dan pada semasa ia kuliah, Dadang bergabung dengan klub catur Ganesha ITB.
Kemudian ia bergabung dengan klub catur Wibawa Mukti, dan disanalah ia belajar dengan salah satu GM asal Bandung Herman Suradiradja. Julukan Dewa Kipas sendiri datang ketika ia bekerja di sebuah perusahaan BUMN di daerah Singkawang.
Kronologi awal mula permasalahan curangnya Dewa Kipas pada laman chess.com bermula setelah, GothamChess atau Levy Rozman mencium bau kecurangan pada akun dewa_kipas, pasalnya, sebelum bertanding Rozman mengecek latar belakang pemain terlebih dahulu, dan kecurigaan itu muncul ketika peringkat Dewa Kipas naik sebanyak 900 poin dalam kurun waktu 2 minggu saja.
Hal ini juga diperjelas oleh Irene Sukandar dalam siniar Close The Door, dimana ia menyatakan bahwa statistik dari dewa_kipas sangatlah janggal. “Sesuai data, yes.” ujar Irene yang dikutip dari Tempo.co. Irene juga mengatakan kepada Deddy bahwa jelas 95 persen mengindikasikan melakukan kecurangan.
Menurut pengamat catur Heri Darmanto, jelas ada anomali maupun keanehan pada pertandingan antara GothamChess dan Dewa Kipas beberapa waktu yang lalu, dilansir dari detiknet. Statistik dewa_kipas pada laman chess.com setelah tanggal 22 Februari hingga pemblokiran akunnya pada tanggal 2 Maret kemarin sangat janggal, padahal sebelumnya statistik akun tersebut terlihat normal.
Sebelum tanggal 22 Febuari, data dewa_kipas grafiknya naik turun dan menurut Heri itu sangat wajar bahkan untuk profesional sekalipun. Akan tetapi, statistiknya menjadi 90 persen setelah tanggal 22 Febuari dan menurut Heri hal tersebut sangat janggal,
“Data semacam ini aneh dibandingkan data grand master lainnya,” kata Heri dikutip dari detiknet.
Jika kita melirik statistik akun dewa_kipas pada tanggal 2 Maret 2021 pada laman chess.com. Rating tertinggi akun tersebut adalah 2.311, sedangkan jika melihat lawannya pada mode Rapid, rating lawan dari dewa_kipas berkisar diantara 1600-1700.
Rating dewa_kipas pada saat menang melawan GothamChess adalah 2371, dimana pada saat itu ia berhasil menorehkan 26 kemenangan beruntun, dan perlu diketahui saat pertandingan tersebut, akurasi dari Levy Rozman atau GothamChess adalah 62 persen sedangkan dewa_kipas berada di 90 persen.
Dengan keanehan pada statistik tersebut, Director of Fair Play, Sean Arn, dilansir dari Wired.com bahwa setelah melakukan investigasi yang dilakukan oleh kumpulan para ahli catur serta algoritma dari laman chess.com bahwa akun dewa_kipas secara jelas telah melakukan tindak kecurangan.
“Buktinya jelas bahwa para pemain ini menggunakan bantuan dari luar untuk meningkatkan kinerja catur mereka, dan kami akan melakukan penutupan yang sama setiap kali kami data ini diberikan”
Kekalahannya dari Irene ini semakin meningkatkan kecurigaan benar adanya kecurangan yang dilakukan oleh Dadang Subur atau Dewa Kipas, namun tidak sepatutnya sebagai warganet yang kurang pengetahuan mengenai olahraga ini untuk memaki baik GothamChess maupun pihak chess.com .
Setelah kemenangan atas Dadang, Irene berpesan kepada para warganet untuk tidak memaki atau melontarkan komentar-komentar buruk kepada Dadang.
[…] dalam tim esport, dan dilansir dari Grid salah satu syarat dari tim tersebut adalah melakukan stream pertandingan catur secara rutin. Dadang pun sayangnya harus menolak tawaran tersebut dikarenakan fisiknya tidak mampu […]