clubhouse-twitter-spaces
Cr. Unsplash

Sejak bulan-bulan akhir tahun lalu, Twitter sudah membicarakan pengembangan fitur Space. Fitur yang masih dalam tahap pengujian ini, akan segera rilis dan menyaingi kepopuleran Clubhouse. Rencananya peluncuran Twitter Spaces menjadi sebuah fitur perpesanan audio yang dapat digunakan pada Tweets dan DM.

Disisi lain, keseriusan Twitter dalam mengerjakan projek ini juga terlihat saat Twitter mengkonfirmasi akuisisi Breaker. Yang mana Breaker merupakan aplikasi podcast yang berfokus pada interaksi social, hal ini diumumkan melalui blog resmi Breaker pada hari Senin (4/1/2021), dimana perusahaan menginformasikan bahwa tim mereka akan membantu membangun fitur Twitter Spaces yang baru.

Salah seorang pendiri Breaker, Leah Culver turut mengkonfirmasi dalam cuitannya.

“Pada kabar pekerjaan, Saya bergabung dengan Twitter untuk bantu membangun @TwitterSpaces! Walaupun saya akan sangat merindukan @breaker, saya sangat bersemangat untuk membantu menciptakan percakapan audio masa depan,” ungkap Culver melalui akun @leahculver.

Bagi Anda pengguna Breaker, aplikasi ini ditutup pada 15 Januari baik dari iOS dan Android dan jika Anda berminat berpindah haluan, Anda bisa mengikuti jejak sang pendiri yang telah menjadi bagian dari Twitter.

Gambar: tek.id

CEO Breaker Erik Berlin mengungkapkan Twitter Spaces merupakan fitur baru yang menawarkan percakapan audio dalam waktu nyata melalui ruang virtual dengan pengguna lain. Dalam konteksnya, Space menyadari bahwa ada sesuatu yang hilang dalam sebuah percakapan teks. Mereka mencoba membuat sebuah komunikasi yang lebih kompleks dengan kembali membangun emosi dan kedekatan yang biasa didapatkan dalam percakapan suara.

Baca Juga: Fitur Terbaru Twitter, Tweetmu Sekarang Bisa Dijadwalkan, Lho!

Tim juga mengungkapkan bahwa Space saat ini ada empat hal sedang dalam tahap pengujian yaitu reaksi hand gestures, transkripsi otomatis, pelaporan dan pemblokiran, dan membagikan Tweets di Space. Untuk bercuit lewat suara, nantinya pengguna Twitter dapat membuat ruang obrolan di mana saja dan siapapun dapat bergabung dalam percakapan. Pembuat ruang, dikenal dengan sebutan host, dapat mengatur siapa-siapa yang boleh berbicara. Space juga dilengkapi dengan emoji yang masih tahap perampungan.

Saat bergabung dalam ruang obrolan Spaces, pengguna dapat melihat member lain dalam daftar jumlah pengguna yang hadir. Tampilan Space nampaknya akan mirip dengan aplikasi Clubhouse. Hanyas aja  jika pada aplikasi Clubhouse, daftar pendengar – pembicara yang hadir ditampilkan dalam susunan tiga kolom. Sedangkan Spaces tersusun dalam empat kolom.

Gambar: Unsplash

Melansir The Verge, Twitter mengatakan bahwa orang pertama yang diberi akses di Spaces adalah perempuan dan orang-orang yang termarjinalkan. Fitur ini juga dikhawatirkan akan menjadi sarana pelanggaran etika dalam pelecehan dan kekerasan verbal. Untungnya, Space juga menyediakan fitur lapor dan blokir yang juga bisa digunakan dalam awal perilisan fitur.

Baca Juga: Terancam! Aplikasi Viral Clubhouse Ternyata Belum Kantongi Izin Kominfo

Dirancang sebagai sebuah fitur diskusi atau percakapan, maka tak heran fitur kontorl dalam Spaces akan menerangkan ‘status’ pengguna yang hadir. Pada bawah foto profil setiap pengguna yang hadir akan disematkan status sebagai keterangan apakah mereka host, pembicara, pendengar, atau pendengar yang meminta bergabung.

Gambar: tekno.Kompas

Berdasarkan informasi dari situs resmi Twitter, Space juga akan aktif selama sesi percakapan masih terbuka, dan ruang tersebut akan menghillang jika sesi sudah selesai. Pihak Twitter akan menyimpan salinan Space selama 30 hari setelah selesai ditunjau, apakah ada pelanggaran Peraturan Twitter atau tidak.

Memang terlihat sebagai inovasi lainnya dalam dunia media sosial, tetapi lagi-lagi kabar dukanya adalah hanya pengguna sistem operasi berbasis iOS saja yang baru bisa menikmati fitur Space ini. Selain itu, akun Twitter yang “digembok” juga tidak dapat membuat Space, kalian hanya tok bisa bergabung doang.

By Angga Tammara

Mencari setitik harapan disudut-sudut metafora kehidupan.

One thought on “Belum Sempat Jadi Raja, Clubhouse Harus Siap Ditikung Twitter Spaces”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *