Shopee hadir dengan gebrakan baru yaitu ShopeeFood. Rupa-rupanya pasar makanan memang cukup menjanjikan dimasa pandemi sekarang ini. Bukan hanya karena banyak orang yang mulai berbisnis kuliner, tetapi efek #dirumahaja membuat banyak orang mulai membiasakan diri untuk berbelanja online termasuk dalam hal makanan. Survei yang dilakukan DailySocial dan Populix juga memberi data bahwa, selama periode karantina mandiri, 53% responden mengatakan aplikasi pesan antar makanan menjadi sering digunakan.
Geliat budaya new normal ini sekaligus mendukung rencana Shopee menghadirkan Shopee Food untuk memfasilitasi para pecinta kuliner. Ya, Shopee memang dikabarkan memiliki layanan pesan antar makanan bernama Shopee Food, Komisaris Utama SEA Group Indonesia, Shopee, Pandu Sjahrir mengatakan bahwa pihaknya belajar dari perusahaan senior yang sudah terjun lebih dulu di industri tersebut.
“Kita pengalaman dari sisi Shopee banyak belajar dari senior-senior. Kita masih muda lah. Kalau food, teman-teman lain jauh lebih ngerti daripada kita,” kata Pandu, Melansir CNBC Indonesia, Selasa (16/2/2021).
Pihak Shopee belum berkomentar banyak untuk kemunculan layanan baru tersebut. Namun web resmi Shopee telah merilis sejumlah ketentuan bagi para peminat yang ingin bermitra dengan Shopee Food. Shopee diketahui telah merekrut pengemudi untuk layanan Shopee Food ini sejak November 2020 lalu.
Gambar: Shopee.co.id
Tak hanya itu, dalam kanal Youtube Shopee Indonesia, pihak Shopee juga telah mempublikasikan sebuah video pendek, berdurasi 31 detik mengenai layanan tersebut. Video animasi ini berjudul “Mau Makan Makanan Favorit Tanpa Keluar Rumah? Semua Ada di ShopeeFood!”
Jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Perindustrian menggandeng Tokopedia untuk menjual produk kopi. Maka Lazada memiliki produk kategori grocery di platform mereka yang memuat beragam bahan pokok seperti beras, jajanan ringan dan makanan beku. Jadi tak heran, Shopee melakukan langkah serupa dengan merilis inisiatif Shopee Food, yang memudahkan konsumen menemukan produk makanan dan minuman siap saji.
Gambar: unsplash
Persaingan dalam industri makanan kian diramaikan oleh pemain-pemain besar, jika tidak cepat melakukan inovasi, kondisi pasar yang tak menentu ini mudah digiring asalkan ada promosi dan diskon. Rata-rata dengan cara seperti ini, minimal para pelanggan masih ‘setia’ menggunakan aplikasi mereka. Agar tidak mudah tersusul, Gojek dan Grab akhirnya merilis fitur Siap Masak, sebuah layanan baru yang menjajakan produk makanan beku, yang siap antar dan bisa dimasak dengan cepat oleh konsumen di rumah.
Apakah dengan efek persaingan ini, pelanggan dibuat pusing? Sepertinya tidak hal ini terbantu dengan telah diluncurkannya shopee pay terlebih dahulu, sehingga proses transaksi menggunakan dompet digital shopee sudah lumrah digunakan.
Baca juga: Inilah Protokol Kesehatan Gojek Sebagai Strategi New Normal
Shopee Food sebagai pendatang baru hadir sejak April 2020, Lewat aplikasinya ShopeeFood menjual berbagai makanan beku, olahan, aneka kue, cemilan, serta minuman ringan. Sekalipun Tokopedia dan Bukalapak juga memiliki kategori serupa, tetapi Shopee melakukan upaya lebih serius dalam menggarap layanan pesan-antar makanan ini.
Bisa jadi keyakinan Shopee dalam layanan pesan antar ini didukung oleh keberhasilannya lewat Now yang merupakan layanan serupa yang berbasis di Vietnam. Pada tahun 2017, Sea (induk perusahaan Shopee) mengakuisisi Foody Corporation yang merupakan perusuhaan dibalik layanan Now dengan nilai US$64 juta (sekitar Rp943 miliar).
Jika memang demikian, maka Shopee Food harus siap-siap berkompetisi dengan Grab Food dan Gojek yang sudah lebih dulu menguasai layanan pesan antar makanan di Indonesia. Kira-kira, menu makan malam ini oder pakai apa yah?
[…] Baca juga: Bosen dengan menu di Grab dan Gojek? Coba order menu lain di ShopeeFood […]