Senin (17/05/2021) Gojek dan Tokopedia resmi merilis grup merger mereka dengan nama GoTo (Gojek Tokopedia). Tentunya perilisan grup GoTo memberikan dampak terhadap anak bisnis yang berada di bawah naungannya. Salah satu anak bisnis GoTo yang mengalami dampak adalah PT Bank Jago Tbk.
Gojek melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) memegang sebesar 21,40 persen saham Bank Jago. Bersamaan dengan rilisnya GoTo, saham Bank Jago pun mengalami tren kenaikan pada hari Senin kemarin.
Dilansir dari Liputan6, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma menyatakan bahwa Tokopedia merupakan salah satu perusahaan yang banyak menarik transaksi karena penjualan online yang dilakukan setiap bulan cukup besar. Sehingga, merger antara dua startup raksasa Indonesia ini dapat berimbas positif terhadap Bank Jago, salah satu anak perusahaan Gojek.
“Iya baguslah, karena ARTO itu Gojek punya. Dengan ada ini, dia bisa dapat benefit dari Tokopedia juga. Karena sudah gabung sama Gojek, jadi bisnisnya Tokopedia bisa masuk situ juga. Jadi ini positif,” kata Suria Dharma
“Karena kalau bank digital itu yang paling penting ekosistemnya dari Gojek dan Tokopedia. Untuk Tokopedia merchant-nya banyak banget yang datang juga bisa ratusan juta orang per bulannya. Belum lagi Gojek, cuma bagaimana mereka bisa jadi bisnis buat ARTO masih belum tahu masih nebak nebak. Tapi dengan peluang yang begitu besar harusnya positif,” ujarnya.
Mengutip data RTI, pada pukul 14.21 WIB, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 1,9 persen ke posisi Rp. 10.700 per saham. Saham ARTO dibuka naik 100 poin ke posisi Rp. 10.600 per saham.
Saham (ARTO) bergerak di kisaran Rp. 10.425-Rp. 11.025. Total frekuensi perdagangan saham 8.937 kali dengan nilai transaksi Rp. 385,2 miliar. Besar volume perdagangan saham berada di angka 365.895.
Saham dengan kode emiten ARTO itu menguat bersamaan dengan berita rilisnya merger dua raksasa startup kebanggaan Indonesia, Gojek dan Tokopedia yang membentuk grup GoTo.
Setelah diberitakan dalam waktu yang cukup lama, Gojek dan Tokopedia akhirnya mengumumkan pembentukan grup GoTo. Grup ini dipimpin oleh Andre Soelistyo dari Gojek sebagai CEO Group GoTo, dengan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden Group GoTo. Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.
CEO GoTo, Andre Soelistyo mengatakan pembentukan Grup GoTo menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek dan Tokopedia.
Salah satu bentuk pertumbuhan bagi Gojek dan Tokopedia adalah peluang pendapatan yang lebih besar dapat diraih oleh mitra driver Gojek dengan mengirimkan pesanan dari pengguna Tokopedia. Sedangkan, berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usaha akan diberikan bagi mitra merchant dan penjual Tokopedia dengan berbagai skala bisnis.
Dalam sebuah konferensi pers, Andre Soelistyo menyatakan bahwa GoTo adalah penyatuan dua kekuatan digital utama di Indonesia yang menyediakan layanan harian untuk kebutuhan masyarakat.
“Pembentukan Grup GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini,” ujar Andre.
Dengan merger tersebut, GoTo disebutkan akan memiliki kekuatan besar dalam membangun ekosistem digital di Indonesia. Di mana Grup GoTo akan memiliki Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari 22 miliar dolar Amerika pada tahun 2020.