Saat ini, banyak sekali perusahaan rintisan atau startup berlomba-lomba untuk meraih predikat valuasi 1 Miliar, atau dikenal sebagai unicorn, dan di Indonesia sendiri sudah banyak startup yang menyandang predikat unicorn, dan setiap tahunnya akan muncul startup baru yang akan menyandang status tersebut.
Unicorn sendiri merupakan istilah yang dipergunakan untuk perusahaan rintisan atau startup di bidang teknologi yang memiliki nilai valuasi (saham) sebesar US$ 1 Miliar atau sekitar 1,4 Triliun Rupiah, dan ketika sebuah perusahaan telah mendapatkan predikat tersebut, maka peluang mendapat investor lebih besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi digital di Indonesia berkembang cukup pesat, meningkatnya jumlah pengguna internet aktif, maraknya startup yang bermunculan di Indonesia membuat negara ini menjadi tempat bagi para startup yang mengejar predikat unicorn.
Dilansir dari Big Alpha, menurut data yang dihimpun oleh Bain & Company’s Southeast Asia Private Equity Practice, pada desember 2020, tercatat sudah ada 12 perusahaan di Asia Tenggara, dan beberapa diantaranya merupakan unicorn asal Indonesia.
Lazada, Bukalapak, Traveloka dan yang baru saja masuk pada akhir tahun 2020 adalah perusahaan logistik yaitu J&T Express yang menyandang predikat unicorn, dan dengan banyaknya startup yang berkembang di Indonesia, pada tahun 2025 diprediksi nilai ekonomi digital akan menembus angka US$ 124 Miliar.
Jumlah penduduk yang banyak, didukung dengan jumlah pengguna internet aktif terbanyak, Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk merintis sebuah startup, banyak bidang yang dituju oleh para perintis startup ini, lantas, siapa sajakah startup calon unicorn baru di Indonesia? Berikut adalah analisis dari 101Wired untuk anda
1. Bibit
Bibit.id merupakan perusahaan startup yang bergerak di bidang finansial dengan fokus investasi reksadana. Bibit sendiri pada awalnya adalah perusahaan bernama bibitnomic yang diakuisisi oleh Stockbit ditahun 2018.
Pada awal bulan Mei kemarin, bibit resmi mendapat pendanaan sebesar 924 miliar rupiah dari empat investor yaitu, Sequoia Capital India, Tencent, Prosus Ventures dan Harvard Management Company, pada awal tahun bibit juga mendapat dana segar 415 miliar dari AC Ventures dan East Ventures.
Salah satu keunggulan dari bibit sendiri adalah fitur robo-advisor yang membantu para pemula di bidang reksadana untuk menanamkan uang mereka di reksadana sesuai dengan profil keuangan dan kebutuhan mereka.
Baca juga: Dua Raksasa Startup Anak Bangsa, Gojek-Tokopedia, Akan Segera Menjadi Satu
2. Ruangguru
Sebagai salah satu pionir edtech di Indonesia. Ruangguru menjadi pelopor bimbingan belajar secara daring, dengan jumlah pengguna mencapai 22 juta siswa, ruangguru berpotensi untuk meraih status unicorn pada tahun ini.
Dilansir dari DealStreetAsia, perusahaan New York Tiger Global Management baru saja memberikan suntikan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar 713 Miliar rupiah, dan nilai valuasi ruangguru meningkat setelah sebelumnya dari US$ 540 juta menjadi US$ 830 juta.
Harga yang terjangkau, materi yang lengkap serta penyampaian materi yang sangat mudah dipahami bagi para siswa, menjadikan ruangguru sangat diminati oleh para orangtua. Hal ini dikarenakan pembelajaran tatap muka dibatasi dan biaya bimbel yang terlampau mahal.
3. Halodoc
Selain edtech salah satu bidang startup yang berpotensi untuk mendapatkan predikat unicorn berasal dari bidang kesehatan atau telemedicine, dan salah satu perusahaan yang berada di bidang tersebut yang memiliki peluang untuk meraih valuasi 1 miliar USD adalah Halodoc.
Pada tahun 2020, mendapatkan pendanaan sebesar US$ 65 juta dari UOB dan halodoc sendiri didukung oleh investor-investor besar seperti Bill & Melinda Gates Foundation, Allianz, Prudential Financial, hingga Gojek menanamkan dana mereka di halodoc.
Meski pasar telemedicine masih belum seketat bidang lainnya, tetapi halodoc menawarkan fitur konsultasi langsung bersama dokter ahli secara real time, dengan harga konsultasi yang cukup terjangkau dan pembelian obat melalui aplikasi tentunya dengan resep dokter.
Sebenarnya masih banyak lagi, startup yang berpotensi untuk mendapatkan predikat unicorn. Ketiga perusahaan ini merupakan calon potensial untuk mendapatkan predikat tersebut dalam waktu dekat, melihat dari fitur/jasa yang ditawarkan dan investor yang berada di belakang perusahaan tersebut.
Diharapkan dengan banyaknya startup asal Indonesia yang meraih predikat unicorn akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara serta membantu memajukan industri 4.0 agar bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
[…] Baca juga: Siap-Siap! 3 Startup Calon Unicorn, Siapa Saja Mereka? […]