Sudah dengar kebijakan pemerintah untuk menguji coba “new normal” pada seluruh lini kehidupan? Tentunya kultur kerja juga akan terpengaruh oleh peraturan baru ini. Nggak hanya di Indonesia, beberapa negara lainnya juga tampak mengadopsi cara ini untuk bertahan hidup dari pandemi. COVID-19 memaksa beberapa perusahaan besar mengubah workflow mereka lho, tak terkecuali 5 big tech company ini!

Melalui official blog mereka, sang CEO Sundar Pichai telah mengumumkan rencana pembukaan kantor secara bertahap. Tidak semua jabatan diwajibkan kembali ke kantor, beberapa yang terpanggil akan dikontak oleh manajer mereka pada 10 Juni, sementara sisanya masih bisa bekerja dari rumah. Karyawan yang tidak masuk ke dalam daftar tidak dikenai kewajiban ke kantor dan dapat menjalankan sistem Work from Office secara volunteer hingga akhir tahun nanti.
Dimulai pada 6 Juli, perlahan karyawan akan kembali bekerja di kantor dengan sistem rotasi dan memenuhi kapasitas manusia di gedung sebanyak 10%. Google memastikan fasilitas kesehatan dan keamanan yang memadai seperti protokol social distancing dan sanitasi yang tinggi sekaligus membatasi jumlah orang yang memasuki wilayah kerja. Kebijakan ini bertujuan untuk menyusun alokasi waktu yang adil bagi setiap karyawan Google. Pada bulan September jika keadaan memungkinkan, program rotasi akan dilanjutkan hingga kapasitas gedung mencapai 30%. Sundar berharap keadaan ini dapat membawa pelajaran yang berarti bagi fleksibilitas budaya kerja di Google.
- Apple

Dikutip dari Business Insider, tak seperti big tech company lainnya, Apple memutuskan untuk mengembalikan karyawan ke kantor mulai akhir Mei, menyusul rencana pembukaan ratusan store mereka yang sempat tutup karena pandemi. Menurut Bloomberg, Apple bahkan telah memulai fase pertama Work From Office bagi beberapa karyawan di beberapa daerah. Rencana ini diperkirakan berlanjut hingga mencapai fase kedua pada bulan Juli. Masih belum ada keterangan jabatan mana yang diwajibkan Work From Office pada fase pertama. Yang jelas, karyawan akan melaporkan kehadirannya di kantor secara rutin atau pada waktu-waktu tertentu. Kebijakan anti-mainstream ini nampaknya diambil karena Apple merupakan model bisnis yang menggantungkan keuntungan pada penjualan hardware, tak seperti Twitter, Facebook atau yang lainnya. Bekerja remote dalam memproduksi hardware tentu tak semudah bekerja dengan fasilitas kantor, apalagi kacamata VR Apple kabarnya sempat tertunda pembuatannya karena karyawan harus bekerja dari rumah.

Facebook memberi opsi fifty-fifty yakni mengumumkan kesempatan bekerja remote permanen sejak 21 Mei 2020, disusul kebijakan Work From Office yang diwajibkan bagi beberapa jabatan. Facebook akan membuka kantor mereka di beberapa negara seperti Eropa dan Asia mulai 5 Juli dengan protokol kesehatan yang ketat dan penyesuaian terhadap kebijakan negara setempat. Beberapa jabatan yang diminta kembali masuk kantor umumnya berkaitan dengan operasional dan manajer jaringan, hardware, serta petugas keamanan, staf kafetaria dan petugas antar-jemput bus. Karyawan yang tidak diwajibkan ke kantor diprioritaskan bekerja dari rumah hingga akhir tahun. Opsi remote disediakan bagi karyawan di Amerika Serikat, dan mereka diwajibkan memberi tahu perusahaan mengenai rencana lokasi kerja mereka hingga batas waktu 21 Januari 2021. Tujuannya untuk menyesuaikan besaran gaji dengan biaya hidup di wilayah bekerja remote.

Salah satu kebijakan ekstrim big tech company diambil oleh CEO Twitter yang membolehkan karyawan bekerja remote secara permanen, sejauh ini tanpa syarat tertentu. Melalui BuzzFeed News, Twitter mengumumkan tidak akan membuka kantor hingga September dan memastikan tidak ada perjalanan kerja selama periode tersebut.
- Microsoft

Microsoft juga termasuk big tech company yang memilih untuk membiarkan karyawannya bekerja dari rumah hingga Oktober. Meski begitu, tampaknya CEO Microsoft Satya Nadella tak begitu menyukai sistem kerja seperti ini. Ia merasa cukup khawatir terhadap efek psikologis dan potensi burn-out yang mungkin dialami sebagian besar pekerja selama Work From Home.
Dari sederet kultur kerja big tech company di atas, mana kebijakan yang paling oke menurutmu, 101 Wired People? Bagikan pendapatmu di kolom komentar yah!