Whatsapp Trending, Telegram dan Signal Gak Ambil Pusing!
Turun pamor! Kebijakan pembaharuan Whatsapp menuai kontroversi dan berhasil membuat sebagian para penggunanya meninggalkan aplikasi perpesanan ini, dan beralih ke aplikasi serupa seperti Telegram dan Signal.
Dalam dua pekan ini Telegram dan Signal tercatat mendapat ribuan para pelanggan baru yang diperkirakan adalah pengguna Whatsapp yang khawatir akan keamanan privasi mereka terganggu.
Pasalnya pada Januari 2021 ini, Whatsapp menjadi aplikasi trending yang diperbincangkan di berbagai media. Hal ini adalah buntut dari kebijakan aplikasi mereka. Whatsapp ‘memaksa’ para pengguna untuk menyetujui kebijakan berbagi data antara WhatsApp dan Facebook, selaku perusahaan induk Whatsapp. Dan lewat data inilah yang kemudian digunakan oleh Facebook untuk membuat lahan model bisnis baru dari WhatsApp.
Baca juga: WhatsApp Pay, Fitur Cepat Transfer Uang Lewat Chat
sebelumnya Whatsapp akan memberlakukan kebijakan ini pada 8 Februari 2021, tetapi kemudian kebijakan ini diundur hingga 15 Mei 2021. Budi Rahardjo, Teknologi Institut Teknologi Bandung dalam berita CNN Indonesia berpendapat bahwa pengunduran tersebut menandakan bahwa WhatsApp khawatir penggunanya hengkang karena kebijakan barunya. Terlebih lagi jika seorang Elon Musk telah merekomendasikan aplikasi perpesanan lain yang dianggap banyak orang lebih aman dalam menjaga privasi mereka.
Melihat fenomena ini, seolah teringat pada perseteruan Mac Vs Windows ataupun Android Vs Ios. Yang mana tentu kini para pengguna teknologi dapat dengan mudah beralih dalam menentukan suatu teknologi aman dan nyaman bagi mereka masing-masing. Tetapi alih-alih demikian, para kompetitor Whatsapp seperti Telegram, Signal, Hangouts, Skype dan aplikasi chatting lainnya jangan dulu terburu-buru.
Pasalnya seperti terlalu cepat jika Whatsapp dengan mudah tergantikan oleh kompetitornya. Hal yang paling mungkin adalah kini para pengguna aplikasi chatting mulai aware dengan kebutuhan mereka dan akan pilihan-pilihan aplikasi perpesanan lainnya seperti Telegram dan Signal yang belakangan ini mulai menampilkan pesona mereka untuk menggaet pelanggan. Yah, dapat dikatakan jika momen ini adalah kesempatan baik bagi Telegram dan Signal untuk memperkenalkan diri lebih dalam, jika mereka serius ingin menyingkirkan Whatsapp.
Hanya saja perlu diketahui jika, WhatsApp Indonesia dalam laman resminya menjawab kekhawatiran kebijakan terbaru mereka pada para pengguna aplikasi ini.
Whatsapp membuat klarifikasi bahwa, kebijakan terbaru mereka lebih dikhususkan bagi para pengguna WhatsApp Business dengan fitur-fitur yang bersifat opsional. Selain itu, WhatsApp menyatakan baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi atau mendengarkan panggilan pengguna, Whatsapp maupun Facebook tidak dapat membaca pesan atau mendengarkan panggilan yang dilakukan pengguna aplikasi ini dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Apa pun yang para pengguna bagikan hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan atau lawan bicara. Hal ini karena pesan pribadi para pengguna dilindungi oleh enkripsi end-to-end. Whatsapp berkomitmen tidak akan pernah menurunkan tingkat keamanan ini dan tetap memberi label enkripsi end-to-end secara jelas pada setiap chat agar pengguna mengetahui hal ini.
Jadi sekalipun WhatsApp dan Facebook dapat berbagi data, para pengguna aplikasi pesan ini masih memiliki pilihan untuk mengubah setting default mereka dalam hal ini. Jika pengguna telah memasang Whatsapp pada telepon, pengguna akan memiliki opsi untuk mengirim pesan ke bisnis tersebut. Facebook mungkin menggunakan cara pengguna Whatsapp berinteraksi dengan iklan-iklan ini untuk mempersonalisasi iklan yang pengguna lihat di Facebook.
Sekalipun telah menjadi perusahaan raksasa dan dipercaya, WhatsApp baiknya sadar jika kompetitornya telah menunggu dan bersiap untuk sebuah kesempatan untuk menggeser posisinya.