Beberapa tahun belakangan ini, dunia ESport atau olahraga yang berbasis permainan daring sudah dikategorikan menjadi sebuah cabang olahraga, bersanding dengan permainan berbasis non-fisik seperti catur. Dalam ESport, ketangkasan dan kerjasama tim sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang pemain profesional.
Namun sayang, dibalik hiruk-pikuk dan gemilangnya cabang olahraga baru ini, terdapat sisi gelap yang sangat mengkhawatirkan baik bagi pemain itu sendiri maupun orang tua dari sang pemain. Mulai dari kesehatan mental hingga kesehatan fisik pemain itu sendiri.
Film yang dokumenter yang disutradarai oleh Jose Gomez, merupakan proyek dari FCB&FiRe yang merupakan kerjasama gabungan antara content producer dan advertising agency yang berbasis di Spanyol. Dokumenter yang berdurasi 92 menit ini menceritakan sisi lain dari dunia ESport dari sudut pandang pemain dan orangtua dari pemain itu sendiri.
Dokumenter yang menceritakan tentang realita dunia ESport dari sudut pandang perusahaan telekomunikasi yang sudah menjadi bagian dari dunia tersebut selama tiga tahun dan ingin menunjukan dunia Esport dari sudut pandang yang berbeda. Bagaimana pengaruhnya terhadap orangtua, masyarakat dan orang awam.
Menurut FCB&FiRe selaku produser eksekutif dari film ini mengatakan kepada awak media bahwa film Not a Game ini memunculkan beberapa pertanyaan yang muncul perihal dunia video game. Apakah ESport mempromosikan diskoneksi sosial atau sebaliknya pergaulan yang luas, apakah ESport juga sebuah candu atau passion, apakah para atlet ESport menerima pelatihan fisik dan mental, dan masih banyak lagi pertanyaan mengenai ESport yang dijawab oleh lebih dari 120 ahli di bidangnya.
Baca Juga: Hyper Scape 3 Akan Segera Hadir, Apa Saja Fitur Barunya?
Jurnalis Ricardo Sierra menjadi moderator dalam dokumenter tersebut, ia mewawancarai beberapa nama besar dalam dunia ESport di Spanyol seperti Youtuber Chincinetto77, Influencer Muit0, Atlet ESport dari Movistar Riders Moyorz dan Laura “Molda” Nogales. Selain atlet dan influencer, orang tua dari atlet E-Sport Movistar Riders juga turut ikut serta dalam wawancara tersebut.
Menurut Jose Gomez selaku sutradara dari film tersebut, dalam proses pembuatan film ini, dia mengambil beberapa sudut pandang yang umum sering diasosiasikan dengan dunia video game, seperti kekerasan, kecanduan, dan inklusi dalam video game. Selain itu, Gomez juga mengunjungi beberapa kompetisi ESport seperti Counter Strike Championship di Jerman
Dalam wawancaranya dengan salah satu media Spanyol, Gomez mengakui ia tidak tahu bahwa ada sisi pendidikan dan sisi terapi dari permainan tersebut, meski Gomez sendiri tahu mengenai perkembangan dunia Esport.
Ketika ditanya perihal apakah Esport dapat dikategorikan sebagai sebuah olahraga, Gomez menjawab bahwa ia tidak tahu apakah Esport dapat dikategorikan sebagai bagian dari olahraga atau bukan.
Namun demikian, Gomez juga mengakui bahwa isu seperti rasisme, homophobia, seksisme, dan pengkastaan sering terjadi dikalangan supporter Esport secara umum. Akan tetapi, Gomez mengatakan bahwa dengan adanya dokumenter tersebut, harus menciptakan ruang di mana solusi dicari, dan memperhatikan perkembangan dari masalah-masalah tersebut secara positif.
Harapan yang dibawa oleh para kreator dari film dokumenter ini berharap bahwa dengan adanya film ini dapat menarik minat dari keluarga pendidik, maupun pihak-pihak lain yang tertarik dengan perkembangan dunia Esport, dan setelah film ini dirilis, para kreator berharap akan membuka lebih luas diskusi tentang Esport seperti, integrasi, kecanduan maupun kekerasan.
[…] Baca juga: Not A Game: Sisi Lain Dunia E-Sport […]