Studio dibalik game Disintegration, V1 Interactive resmi ucapkan selamat tinggal dikarenakan produsen game tersebut harus gulung tikar setelah satu-satunya game mereka Disintegration kurang laku di pasaran.
Dilansir dari Video Games Chronicle, perusahaan yang berbasis di Washington D.C, Amerika Serikat ini dalam pernyataan resmi mereka melalui Twitter bahwa pada hari senin (8/3) mereka resmi menutup perusahaan mereka dan berterima kasih kepada staf yang telah berpartisipasi dalam game Disintegration.
“Dengan sedih kami memberitahu Anda bahwa V1 Interactive secara resmi ditutup. Kami ingin berterima kasih kepada semua orang bertalenta di V1, baik dulu maupun sekarang, yang telah membantu membuat 5 tahun terakhir indah. Dan terima kasih yang tulus kepada komunitas luar biasa yang mendukung kami.”
Marcus Letho selaku founder dari V1 Interactive juga mengakui bahwa V1 sangat kesulitan untuk membayar gaji para karyawan mereka, dan ia juga telah meminta para pekerjanya untuk tetap bekerja disana sembari mencari pekerjaan baru.
Game Disintegration yang menjadi debut dari V1 Interactive ini merupakan penyebab gulung tikarnya studio yang berbasis di Redmond, Washington DC ini. Dirilis pada tahun lalu, game FPS ini harus menghadapi kenyataan bahwa game ini mendapat ulasan kurang baik, sehingga kurang laku di pasaran.
Marcus Letho sendiri merupakan salah satu orang dibalik game HALO yang memutuskan untuk mendirikan perusahaan game sendiri pada awal tahun 2020 kemarin dan meluncurkan debut game Disintegration pada bulan Juni 2020.
Disintegration sendiri merupakan game FPS dari V1 Interactive, yang berlatar belakang 150 tahun dari masa sekarang dimana umat manusia nyaris punah akibat climate change yang ekstrim sehingga menyebabkan bumi mengalami kerusakan yang parah.
Baca juga: Hyper Scape 3 Akan Segera Hadir, Apa Saja Fitur Barunya?
Manusia di masa tersebut harus bergantung pada teknologi untuk bisa bertahan hidup, dan sekumpulan ilmuwan mencoba untuk mentransfer otak manusia kedalam tubuh robotik yang dinamakan Integration, dan sebuah kelompok militan bernama Rayonne mencoba untuk menguasai dunia dan memaksa para manusia untuk melakukan Integration dan seorang pemberontak yang bernama Ronan Shoal bersama dengan kelompoknya mencoba untuk menghentikan Rayonne dan menghidupkan kembali umat manusia
Secara gameplaynya sendiri, Disintegration mengambil konsep FPS, dimana para pemain akan berperan sebagai Ronan Shoal, seorang pilot Gravecycle, dan dalam game tersebut, Ronan bisa mengendalikan empat orang dalam timnya dan mengaktifkan kemampuan mereka sembari mengendalikan Gravecycle.
Menurut salah satu reviewer dari IGN, Dan Stapleton. 15 jam pertama pada mode single player/ campaign dari Disintegration ini tidak terlalu bagus dalam menentukan peran protagonis maupun antagonis, pemain baru bisa menentukan karakter asli dari para pemeran game tersebut pada saat berjalannya cerita yang ada pada dialog ditengah misi. Meski begitu, para pengisi suara dari Disintegration cukup memberikan kesan “Meyakinkan” pada karakter yang dimainkan.
Selain itu, ada beberapa momen yang kurang sedikit masuk akal, salah satunya ketika Ronan memukul robot musuh menggunakan linggis. Terlepas dari hal tersebut pertarungan di game ini terasa flat, hampir mirip seperti Mass Effect yang mana pemain hanya mengendalikan anggota timnya untuk menyerang target yang diminta pemain. Meski begitu, hal baik dari game ini selain dari pengisi suara yang cukup oke, melihat musuh meledak berkeping-keping cukup memberikan kepuasan dalam bermain.
Disintegration sendiri disutradarai langsung oleh Marcus Letho, dan dibutuhkan lebih dari 3.5 tahun untuk mengembangkan game tersebut. Awalnya game ini akan bersifat RTS, tetapi setelah pengembangan lebih lanjut, Letho memutuskan untuk menggabungkan unsur FPS ke dalam game ini.
Versi Beta dari Disintegration sejatinya sudah keluar di awal tahun kemarin, tetapi hanya bertahan selama dua hari, setelah game-nya resmi rilis pada Juni 2020. Pada bulan November di tahun yang sama, V1 memutuskan untuk menarik kembali mode multiplayer, dikarenakan tidak bisa menembus pasar, dan akhirnya pada tanggal 8 Maret kemarin, V1 Interactive resmi menutup pintunya untuk selama-lamanya.
[…] Baca juga: Studio V1 Interactive Resmi Mengucapkan Selamat Tinggal […]