bibit
Dok: MayoFi/ Unsplash

Jumlah investor reksadana di Indonesia tumbuh sebesar 78% per tahun dan pada tahun 2020 menjadi 3,2 juta orang. Jumlah ini disumbang oleh terutama kaum milenial.

Bibit.id, startup robo-advisor di Indonesia, mengumumkan telah mengumpulkan 65 juta dolar Amerika dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Sequoia Capital India.

Prosus Ventures Group, Tencent, Harvard Management Company, AC Ventures dan East Ventures juga bergabung dalam putaran pendanaan tersebut.

Uang tersebut akan digunakan untuk peluncuran produk baru, pengembangan teknologi, pencarian bakat (rekrutmen), dan investasi besar-besaran di sektor pendidikan finansial.

Bibit mendapatkan suntikan dana ini tepat empat bulan setelah memperoleh kucuran dana sebesar 30 juta dolar Amerika dari Sequoia, East Ventures, EV Growth, dan 500 Startups.

Bibit lahir pada tahun 2019 sebagai platform bagi investor untuk berbagi ide, berita, dan informasi terkait trading dan investasi secara real-time.

Saat ini, Bibit.id adalah layanan aplikasi investasi digital dengan fitur robo-advisory yang membantu investor baru berinvestasi pada produk reksa dana.

Bibit memegang izin sebagai agen penjual bursa efek reksa dana di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Salah satu fitur yang ditawarkan dalam aplikasi Bibit adalah layanan StockBit. StockBit adalah platform investasi saham yang dikhususkan untuk para milenial di Indonesia.

bibit
Foto oleh Bibit

CEO Bibit, Sigit Kouwagam, berkata: “Sebelumnya, pasar saham dipandang sebagai tempat yang menakutkan untuk berinvestasi. Bibit memanfaatkan teknologi untuk membuat investasi saham dapat diakses oleh semua orang, termasuk investor pemula yang tidak mempunyai pengalaman sama sekali. Oleh karena itu, kami melihat adanya peningkatan jumlah investor dari investor ritel ke pasar modal.”

“Nasabah reksa dana Indonesia telah tumbuh hampir 10x lipat dalam waktu lima tahun terakhir. Menabung melalui reksa dana adalah langkah pertama menuju investasi dan Bibit telah membantu jutaan konsumen untuk memulai perjalanan investasi mereka secara bertanggung jawab, ”kata Rohit Agarwal, VP, Sequoia India.

Sachin Bhanot, Head of Southeast Asia Investments di Prosus Ventures, mengatakan: “Segmen manajemen kekayaan digital di Indonesia berada pada titik perubahan, didorong oleh ekonomi yang mengutamakan teknologi telepon genggam dan dipimpin oleh milenial di negara ini. Bibit telah berada di garis depan dalam memberikan layanan yang sangat kurang ini di Indonesia.”

Berdasarkan data BEI dan Kustodian Sentral, jumlah investor reksa dana di Indonesia tumbuh sebesar 78 persen per tahun dan pada tahun 2020 menjadi 3,2 juta orang.

Pertumbuhan ini terutama dikontribusikan oleh kaum milenial, yang merupakan 92 persen dari seluruh investor baru pada tahun 2020.

Baca juga: Regulasi Bank Digital di Indonesia Segera Terbit, Startup & Bank Berlomba Mendapatkan Lisensi!

Pada Semester 1 2021 saja, lebih dari satu juta investor reksa dana baru datang ke pasar. Meskipun pertumbuhan pesat ini, namun sejauh ini masih kurang dari 2 persen dari total seluruh warga Indonesia yang telah berpartisipasi di pasar modal.

“Kami percaya bahwa semua orang Indonesia berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Memungkinkan orang untuk berpartisipasi dalam pasar modal dan membantu mereka melakukan investasi yang tepat akan membantu untuk mencapai hak tersebut. Kami merasa terhormat mendapatkan dukungan kuat dari mitra investor kami untuk mempercepat misi ini.” tutup Kouwagam.

Bibit mengatakan akan menggunakan dana segar untuk meluncurkan produk baru, mengembangkan teknologinya, mencari tenaga-tenaga berbakat, dan meningkatkan investasi di sektor pendidikan.

Bibit menciptakan aplikasi investasi digital yang membantu investor pemula untuk berinvestasi dalam produk reksa dana, dengan portofolio yang dapat disesuaikan berdasarkan profil risiko masing-masing.

3 thoughts on “Bibit Meraih Pendanaan 65 Juta Dollar Untuk Pengembangan Platform Robo-Advisory”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *